Donasi Palestina: Ulurkan Tangan Anda, Ringankan Duka Muslimin Palestina!!!


Musuh-musuh agama Allah tidak akan pernah ridha kepada umat Islam sampai umat Islam mau mengikuti jejak langkah mereka langkah demi langkah dan akhirnya menjadi bagian dari mereka. Beragam cara mereka lakukan untuk menghancurkan Islam mulai cara-cara halus yang tidak disadari kecuali oleh orang-orang yang Allah buka mata hatinya, hingga kekerasan yang secara vulgar dipertontonkan kepada seluruh dunia. Inilah salah satu bukti kebenaran firman Allah Yang Maha Tinggi:

“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan ridha pada kalian sampai kalian mengikuti agama mereka. Katakanlah: sesungguhnya petunjuk Allah itu adalah petunjuk yang sebenarnya.” (Qs. Al-Baqarah: 120)

Kekerasan tersebut dipertontonkan kepada dunia melalui serangan militer tentara Zionis Israel kepada kaum muslimin di Palestina pada Sabtu, 29 Dzulhijjah 1429 H/27 Desember 2008. Terlebih lagi, kekerasan tersebut dipertontonkan pada bulan Haram yang Allah ta’ala telah mengharamkan pembunuhan dan peperangan pada bulan-bulan tersebut.

Allah berfirman, “Mereka bertanya tentang berperang pada bulan Haram. Katakanlah: Berperang dalam bulan itu adalah dosa besar…” (Qs. Al Baqarah: 217)
Allah juga berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi’ar-syi’ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan Haram…” (Qs. Al Maaidah: 2).


Sungguh satu kezaliman di atas kezaliman…!!!

Saudaraku, sesungguhnya umat Islam di bumi Allah ini adalah ibarat satu bangunan, mereka akan saling menguatkan satu dengan yang lainnya. Umat Islam di bumi Allah ini ibarat adalah satu tubuh, jika satu anggota badan sakit, maka seluruh tubuh akan merasakannya.

Saudaraku, apakah Kita tidak merasa merugi ketika sekrang satu bagian bangunan kita di Palestina diserang? Apakah kita tidak merasa sakit ketika satu bagian tubuh kita di bumi para Nabi sedang terluka? Maka, mari kita kuatkan Saudara kita!! Mari kita obati jasad dan hati mereka!!

Saudaraku, mari kita bantu mereka dengan segenap kemampuan kita. Doakan dengan hati dan lisan kita, bantu mereka dengan sebagian harta kita, bantu mereka dengan segenap kemampuan dan keahlian. Ya Allah, bantu dan selamatkan saudara kami kaum muslimin di Palestina. Ya Allah, timpakanlah kekalahan kepada orang-orang Yahudi terlaknat dan penolong-penolong dan sekutu-sekutu mereka…


Salurkan bantuan Anda untuk saudara-saudara kita, ke:
Bank Mandiri Cabang UGM Yogyakarta
Atas nama: Hendri Syahrial
No. Rekening: 1370002258826



Penting:


Bagi setiap donator harap konfirmasi ke 0815 7895 8484 untuk membedakan dengan donasi lain yang masuk ke rekening yang sama, karena rekening ini juga digunakan untuk donasi dakwah program yang lain.


Informasi:
Ust. Abu Sa’ad 08122745706
Sigit Hariyanto 081 3920 55 606
YM Id: sigit_madiun@yahoo.com

sumber : http://muslimah.or.id
Laporan Hasil Donasi Palestina bisa dilihat di sini


Ponpes Al Furqon Memunculkan Para Pemikir






Ponpes Al Furqon
Memunculkan Para Pemikir
Jumat, 9 Januari 2009 | 16:28 WIB
Oleh: Adi Sucipto Kisswara
Jika dilihat sekilas kesan sebagai pondok pesantren kurang mencolok karena bangunannya bercampur dengan permukiman warga sekitar. Namun, Pondok Pesantren Al Furqon yang berlokasi di Desa Srowo, Kecamatan Sidayu, Kabupaten Gresik, ini cukup diperhitungkan di kancah nasional.

Reputasi ponpes turut ditopang dengan dua majalah yang diterbitkan, yakni Al Furqon dan Al Mawadah. Distribusinya mencapai hampir seluruh Indonesia. Al Furqon yang terbit sejak 2001 dicetak hingga 20.000 eksemplar per bulan, sedangkan Al Mawadah yang terbit sejak 2007 dicetak 11.000 eksemplar. Majalah Al Furqon lebih banyak mengupas sisi keilmuan yang berat, sedang Al Mawadah sebagai majalah keluarga bernapaskan nilai-nilai Islami dengan sajian lebih ringan. Ponpes ini juga menerbitkan buletin Al Furqon.

Selain itu, buku-buku berkaitan dengan agama dan keilmuan lain yang ditulis para pengasuh ponpes maupun alumni menunjukkan peran ponpes ini dalam melahirkan para pemikir. Sembilan buku di antaranya diterbitkan oleh Pustaka Al Furqon dan ada tiga buku diterbitkan Pustaka Nabawi.

Buku yang diterbitkan Al Furqon di antaranya karya Ahmad Sabiq bin Abdul Lathif berjudul Matahari Mengelilingi Bumi, Hadits Lemah dan Palsu yang Populer di Indonesia. Pengasuh dan pendiri ponpes Aunur Rofiq bin Ghufron menulis buku berjudul Ringkasan Kaidah-kaidah Bahasa Arab. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi menulis buku Meluruskan Sejarah Wahabi, Waspada terhadap Kisah-Kisah Tak Nyata, serta Indahnya Fiqih Praktis Makanan bersama Abu Abdillah Syahrul Fatwa.

Abu Abdillah Syahrul Fatwa juga menulis buku Bila Sakit Menyapa. Abu Zahroh Al Anwar menulis buku Untukmu yang Merindukan Keluarga Sakinah. Sedangkan Abu Ibrohim Muhammad Ali menulis buku Undian Berhadiah dalam Fiqih Islam. Tiga buku yang diterbitkan Pustaka Nabawi adalah karya Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi berjudul Polemik Perayaan Maulid Nabi, Bangga dengan Jenggot, dan Demonstrasi dalam Pandangan Syar'i.

Karya-karya itu menjadi bukti nyata, ponpes yang dikelilingi perkampungan ini memunculkan banyak pemikir. Ponpes Al Furqon dirintis Ustadz Aunur Rofiq bin Ghufron pada 1989. Pada awal berdirinya hanya punya 15 santri yang langsung dibagi dua kelas. Saat ini sedikitnya ada 500 santri yang menetap di asrama. Mereka berasal dari berbagai belahan bumi Nusantara,mulai dari berbagai wilayah di Jawa Timur, Sumatera, Sulawesi, Sumba, Lombok, Papua, Jawa Barat, Jakarta, Ambon, dan daerah lainnya.

Pada Kamis (8/1) tidak ada kegiatan khusus santri karena mereka sedang libur untuk persiapan ujian. Ada beberapa santri yang belajar di ruang mahtabah (perpustakaan, baik membaca kitab maupun mendengarkan ceramah keagamaan lewat komputer). Sementara santri anak- anak ada di sebuah ruang kelas membaca surat Al Quran. Di ruang lainnya beberapa siswa menyimak buku-buku. Santri anak-anak ini juga tengah menyiapkan ujian. Seorang santri bernama Ahmad (10) asal Keputih, Surabaya, merasa senang belajar di Al Furqon.


Sesuai kemampuan santri


Salah seorang pengasuh Ponpes Al Furqon, Ustadz Anwari Sanusi yang juga membidangi hubungan pihak luar menyatakan, pola menuntut ilmu di ponpes ini disesuaikan kemampuan santri baik dari sisi biaya maupun waktu. "Mereka yang menuntut ilmu di sini tidak harus ditargetkan sekian tahun. Ada yang hanya setahun, ada yang sampai lulus, dan ada yang ikut kursus singkat. Semua tergantung kemampuan dan kesanggupan santri," katanya.

Ponpes juga membebaskan santri dan tidak terlalu mengikat untuk berapa lama menuntut ilmu. Kebijakan itu diberlakukan terkait dengan banyaknya santri berasal dari kalangan tidak mampu sehingga mereka selain nyantri juga sambil bekerja mencari uang.

Untuk mengader pemikir muda di ponpes ini dibiasakan pelajaran bahtsun atau membahas persoalan agama. "Santri dilatih membahas dan mencari bahan di perpustakaan. Mereka bisa meneliti kitab, tafsir, fikih, ushul fikih," kata Anwari.

Santri bisa belajar menjadi pemikir dengan banyak mengkaji kitab- kitab. Di kelas akhir mereka dilibatkan mengisi rubrik Khutbah Jumat di majalah Al Furqon. Mereka dilatih menentukan topik aktual dilengkapi dengan dalil-dalil agama. Dengan sistem klasikal, selain itu ada majelis taklim, kajian di kelas setiap Jumat dilakukan usai shalat subuh.

Anwari mengatakan, dulu pernah ada pendidikan teknologi sederhana (elektronika) dengan tenaga instruktur dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember 1945 Surabaya. Program ini dihentikan karena peminatnya kurang dan dinilai membuat pikiran santri bercabang dua. "Kami berpikir lebih baik ponpes kami fokus pada ilmu agama saja. Lebih spesifik lagi santri banyak mempelajari ilmu nahwu sharaf dan bahasa Arab sebagai alat mengaji kitab. Model lainnya biar diselenggarakan lembaga lainnya," katanya.

Anwari menegaskan, yang jelas Ponpes Al Furqon berupaya mengikuti kitab dan menghidupkan sunah. Ponpes ini menekankan bahasa Arab bukan ilmu umum. "Prinsipnya kami utamakan skala prirotas. Agar hidup lebih bermanfaat di kampung akhirat, setiap jiwa harus menyiapkan esok sesudah mati. Kami memilih menempuh jalan dengan menghidupkan sunah," katanya.

Pengasuh lainnya bidang Lajnah Sosial, Munadhir menambahkan, dakwah Ponpes Al Furqon dilakukan dengan jalan kembali kepada Al Quran dan As Sunnah dengan pemahaman salafush shalih, pemurnian syariat Islam dari segala bentuk syirik, bid'ah dan pemikiran sesat serta membina kaum Muslimin dengan ajaran yang benar. Ponpes Al Furqon berupaya menghidupkan metode ilmiah berdasarkan Al Quran dan As Sunah.

Bahjatun Nadzhirin Bab 50 Al Khauf (Takut) Hadits ke 407 408





Sesi Pembahasan Hadits beserta Tanya Jawab



Sesi Pembahasan Hadits



Sesi Tanya Jawab




Hadits 407

Dari Abu Barzakh Nadhlah bin Ubaid Al Islamiy رَضِيَ اللهُ عَنْه , dia bercerita bahwa Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم bersabda: "Kedua kaki seorang hamba tidak akan dibiarkan bergerak pergi hingga di a ditanya tentang umurnya untuk apa dihabiskannya, tentang ilmunya, apa yang telah dia amalkan, dan tentang hartanya, dari mana dia memperolenya dan dibelanjakan untuk apa ,serta tentang badannya , untuk apa dia rusakkan" (Diriwayatkan oleh Tirmidzi)

Kandungan Hadits :

1. Nikmat Alloh yang dilimpahkan kepada hamba - hamba-NYA cukup banyak. oleh karena itu , DIa akan menanyakan nikmat yang telah dilimpahkan itu kepada mereka.

2. Seorang hamba yang beriman meletakkan nikmat - nikmat Alloh pada hal - hal yang dirindhoi-NYA

3. Perintah untuk memanfaatkan hidup untuk hal - hal yang dirindhai oleh Alloh serta ikhlas dalam beramal, dan mencari rizqi melalui jalan yang dibenarkan syari'at agar benar - benar halal, lalu dibelanjakan untuk kebaikan dan untuk segala yang diperintahkan oleh Alloh.

4. Memelihara badan dari hal - hal yang diharamkan oleh Alloh , serta mengerahkannya untuk ketaatan kepada Alloh.

5. Hendaklah setiap orang mencai ilmu yang bermanfaat lalu mengamalkannya dengan tulus ikhlas karena Alloh, sehingga benar - benar memberi manfaat bagi dirinya dan juga orang lain.

6. Pertanggung jawaban setiap orang pada hari kiamat kelak, bahwa mereka akan dihisab berdasarkan perbuatan mereka.


Hadits 408

Dari Abu Hurairah رَضِيَ اللهُ عَنْه , dia bercerita , Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم bersabda, : Pada hari itu bumi menceritakan beritanya" Lebih lanjut, beliau berkata " Tahukah kalian , apakah berita yang disampaikan bumi itu" Para Sahabat menjawab : " Alloh dan Rosul-NYA yang lebih tahu." Beliau bersabda: " Sesungguhnya berita bumi itu adalah ia menjadi saksi terhadap setiap hamba, baik laki - laki maupun perempuan atas segala yang mereka lakukan diatasnya. Bumi itu mengatakan :' Kamu melakukan ini dan itu pada hari ini dan itu'. Demikian itulah berita yang disampaikannya' (Diriwayatkan oleh Tirmidzi dan dia mengatakan Hadits Hasan )


Kandungan Hadits :

1. Sebaik - baik penafsir kitab Alloh adalah Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم

2. Perintah untuk berbuat ketaatan dan menjauhi kemaksiatan.

3. Kekuasaan Alloh untuk menjadikan apa saja dari makhluk ciptaan-NYA dapat berbicara, dimana bumi memberikan kesaksian mengenai kebaikan dan keburukan yang terjadi di permukaannya.

4. Alloh menjadikan pendengaran, penglihatan, kulit, kedua tangan dan kaki serta bumi sebagai saksi atas hamba - hamba-NYA, sebagaimana yang telah ditegaskan di dalam Al Qur'am dan As SUnnah , agar hujjah kelak benar - benar berdiri tegak diatas hamba-hamba-NYA

Bahjatun Nadzhirin Bab 50 Al Khauf (Takut) Hadits ke 405 406





Sesi Pembahasan Hadits beserta Tanya Jawab




Sesi Pembahasan hadits



Sesi Tanya Jawab




Hadits 405

Dari Adi bin Hatim رَضِيَ اللهُ عَنْه , dia berkata bahwa Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم bersabda : "Tidak ada seorangpun diantara kalian melainkan akan diajak berbicara langsung oleh Rabb-nya, yang antara dirinya dengan-NYA tidak terdapat penerjemah. Kemudian dia melihat ke sebelah kanan dan dia tidak melihat kecuali amal yang telah dikerjakannya. Dan melihat ke sebelah kiri dia tidak melihat kecuali amal yang telah dikerjakannya. Dan dia melihat kehadapannya, tidak melihat kecuali api Neraka tepat di hadapan wajahnya. Oleh karena itu , takutlah kalian terhadap api Neraka itu, meskipun hanya dengan (menyedekahkan) separuh kurma." (Muttafaq ALaih)

Pengesahan dan Pembahasan Hadits telah diberikan pada Hadits nomer 139


Hadits 406

Dari Abu Dzarr berkata, Rosululloh bersabda : " Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat dan mendengar apa yang tidak kalian dengar. Langit telah merintih (manahan beban berat) dan pantaslah dia merintih dimana tidak ada tempat seuas empat ibu jari melainkan disana ada Malaikat yang sedang meletakkan dahinya untuk bersujud kepada ALloh, seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis, dan kalian juga tidak akan bersenang - senang dengan wanita (isteri) di atas kasur - kasur , serta kalian pun akan keluar ke jalan - jalan untuk memohon pertolongan Alloh yang Maha Tinggi"
Diriwayatkan oleh Tirmidzi,


Kandungan Hadits :
1. Setiap kali bertambah pengetahuan seorang mukmin mengenai keagungan , kekuasaan dan kemuliaan Alloh, maka akan bertambah pula rasa takut terhadap adzab-NYA , sebagaimana bertambah pula keinginannya untuk mendapatkan pahala , sehingga dia akan menjauhi kemaksiatan dan banyak berbuat taat.

2. Alloh menutupi berbagai hakikat tentang akhirat dari pandangan manusia, agar terwujud taklif (pembebanan syari''at terhadap manusia), dan tercapai pula pahala dan hukuman.

3. Diantara sifat orang mukmin adalah rasa takut dan tunduk kepada Alloh , tetapi rasa takut itu tidak boleh membuatnya berputus asa dari rahmat-NYA

4. Perintah untuk memohon pertolongan kepada ALloh

5. Para Penghuni langit semuanya tunduk kepada Alloh seraya bersujud kepada-NYA dan tidak lalai dari berdzikir kepada-NYA

Bahjatun Nadzhirin Bab 50 Al Khauf (Takut) Hadits ke 402 403 404









Sesi Pembahasan Hadits



Sesi Tanya Jawab




Hadits ke 402
dari Miqdad رَضِيَ اللهُ عَنْه dia bercerita , Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم bersabda :"Kelak pada hari Kiamat, matahari akan didekatkan kepada makhluk sehingga hanya berjarak kira - kira satu mil. "SUlaiman bin Amir yang meriwayatkan dari Al Miqdad berkata " Demi Alloh , aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. apakah ukuran jarak (perjalanan) di bumi ataukah yang biasa dipakai untuk mencelak mata" Sabda beliau lebih lanjut :" Sehingga manusia tenggelam dalam keringat sesuai dengan amal perbuatan mereka, Diantara mereka ada yang tenggelam sampai kedua mata kakinya, ada juga diantara mereka yang tenggelam dampai kedua lututnya, dan ada juga diantara mereka yang tenggelam sampai pusarnya, dan ada juga diantara mereka yang terbenam sampai ke mulutnya. " Dan Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم memberi isyarat dengan tangannya ke mulut beliau (Hadits Riwayat Muslim)

Kandungan Hadits :

1. Penjelasan mengenai keadaan yang mengerikan pada hari Kiamat dan dahsyatnya padang Mahsyar

2. Umat manusia benar - benar dalam keadaan sulit pada hari Kiamat kelak, yang kadar kesulitannya tergantung kepada amal perbuatan mereka.

3. Motivasi untuk berbuat kebaikan serta ancaman dari perbuatan buruk.




Hadits 403


Dari Abu Hurairah رَضِيَ اللهُ عَنْه Bahwa Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم bersabda : "Pada hari Kiamat kelak, manusai akan berkeringat sehingga keringat mereka membanjiri setinggi tujuh puluh hasta dan keringat itu akan menenggelamkan mereka sampai ke telinga mereka (Muttafaq Alaih)
Diriwayatkan oleh Al Bukhari (XI/392) Muslim (2863)

Kandungan Hadits :

Penjelasan mengenai keadaan yang mengerikan pada hari Kiamat, dan perngatan untuk tidak mengerjalan keburukan.


Hadits 404

Dari Abu Hurairah رَضِيَ اللهُ عَنْه berkata : "Kami pernah bersama Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم , tiba - tiba beliau mendengar suara benda jatuh, maka beliau bertanya." Apakah kalian mengetahui suara apa itu : " Mereka menjawab " Alloh dan Rosul-NYA yang lebih tahu" Beliau bersabda: " Itu adalah batu yang dilemparkan kedalam Neraka sejak tujuh puluh tahun . lalu batu itu sekarang melayang dan akhirnya jatuh membentur dasar Neraka, sehingga kalian mendengar suara benturannya"
DIriwayatkan oleh Muslim (2844)

Kandungan Hadits :

1. Kedalaman Neraka Jahanam dan dasarnya, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu. Hal itu menunjukkan kerasnya adzab Neraka sehingga mengharuskan untuk takut terhadapnya.

2. Karamah yang didapat oleh para Sahabat sehingga mereka mendengar suara benda jatuh , sebagaimana mereka mendengar rintihan batang kurma (yang dijadikan mimbar oleh Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم ) yang demikian itu merupakan kemuliaan dari Alloh bagi hamba-hamba-NYA agar mereka mengambil pelajaran , kembali dan bertaubat.

3. Disunnahkan menyandarkan ilmu kepada Alloh mengenai hal - hal yang manusia tidak mengetahuinya.

4. Seorang guru harus membangkitkan perhatian murid sebelum memberikan pelajaran sehingga lebih mudah untuk memberikan pemahaman

Bahjatun Nadzhirin Bab 50 Al Khauf (Takut) Hadits ke 397 398







Hadits ke 397



Dari Ibnu Mas'ud رَضِيَ اللهُ عَنْه berkata, Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم bersabda : Pada hari Kiamat kelak , Neraka Jahanam itu akan didatangkan dengan tujuh puluh ribu kendali (tali ikatan), dimana masing - masing kendali ditarik oleh tujuh puluh ribu Malaikat" (Riwayat Muslim 2842)

Kandungan Hadits :

1. Dahsyatnya penciptaan Neraka Jahanam , yang mana ia menjadi tempat bagi orang - orang kafir, musyrik dan munafik.

2. Di dalam hadits tersebut dissebutkan secara rinci mengenai sifat Jahanam, dimana Neraka itu mempunyai kendali (tali) yang dengannya ditarik . Selain itu , terdapat beberapa Malaikat yang menariknya.

3. DI dalam Hadits tersebut juga terdapat penjelasan mengenai jumlah Malaikat yang menarik Jahanam.

4. DI dalamnya juga terdapat keharusan untuk beriman kepada Khabar ahad / Hadits ahad yang berkaitan dengan Aqidah dan Hukum.

5. Upaya menakut-nakuti yang dilakukan oleh Alloh terhadap hamba - hamba-NYA agar mereka bertaqwa dan beribadah kepada-NYA.




Hadits 398

Dari An-Nu'man bin Basyir رَضِيَ اللهُ عَنْه, berkata, aku pernah mendengar Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلمbersabda : "Sesungguhnya seringan - ringan adzab penghuni Neraka pada hari Kiaamat kelak adalah seorang yang dibawah kedua mata kakinya diletakkan dua bara api yang dapat mendidihkan otaknya, dan dia mengira bahwasanya tidak ada seorang pun yang lebih dahsyat siksaannya daripada dia, padahal siksaan itu adalah yang paling ringan di antara penghuni Neraka. (Muttafaq alaih) Riwayat Al Bukhari (XI/417-Fat-h) dan Muslim (213) (364)


Kandungan Hadits :

1. Peringatan agar tidak terjerumus ke dalam kemaksiatan yang mengakibatkan masuk dalam golongan penghuni Neraka.

2. Adzab Neraka itu bertingkat - tingkat.

3. Kerasnya Adzab Alloh bagi orang - orang kafir, sehingga orang yang di adzab mengira bahwa dia adalah orang yang mendapatkan siksaan paling keras. Hal itu dikarenakan adzab yang ditimpakan kepadanya sangat keras, padahal sebenarnya itu merupakan adzab yang paling ringan bagi penghuni Neraka.

4. Di Dalam hadits tersebut terdapat penjelasan mengenai berbagai macam adzab pada hari Kiamat. diantaranya adalah bara api yang diletakkan di bawah telapak kaki.

5. barangsiapa meninggal dalam keadaan kafir, maka amal perbuatannya tidak bermanfaat baginya,karena hadits ini disebutkan berkenaan dengan Abu Thalib , paman Nabi صَلَّى الله عليه وسلم yang sempat merawat , mendukung dan melindungi beliau , tetapi dia meninggal dunia dalam keadaan memeluk agama nenek moyangnya.

Bahjatun Nadzhirin Bab 1





Berikut adalah kumpulan file Kajian Kitab Bahjatun Nadzhirin Bab Pertama : Ikhlas


Kitab : Bahjatun Nadzhirin Syarah Riyadhus Shalihin
Penulis : Syaikh Salim 'Ied AL Hillali
Pengisi : Ustadz Muhtarom Abu ABdul Aziz
Tempat : Masjid Raya Bintaro Sektor 9 (belakang Mc Donald)
Waktu : Setiap Ahad Ba'da Maghrib
Untuk Ikhwan maupun Akhwat

Bagi antum yg tidak sempat menghadiri atau ingin mendengarkan ulang bisa mendengarkan lewat streaming di bawah.


Pendahuluan





Hadits 1




Hadits 2





Hadits 3





Hadits 4




Hadits 5





Hadits 6




Hadits 7





Hadits 8





Hadits 9 dan 12





Bahjatun Nadzhirin Hadits ke 251

Bahjatun Nadzhirin Hadits ke 251 Bab 31 Mengadakan Perdamaian diantara Umat Manusia


Sesi Pembahasan Hadits




Sesi Tanya Jawab




251. Dari Abul 'Abbas Sahl bin Sa'ad as Sa'idi رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ,bahwasanya Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم pernah mendengar berita bahwa dikalangan Bani "amr bin "auf terjadi persengketaan. Maka Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم pergi ksana untuk mendamaikan mereka dengan ditemani oleh beberapa orang Sahabat. Setelah selesai mendamaikan , beliau ditahan untuk dijamu, sedangkan waktu shalat telah tiba. Maka, Bilal datang kepada ABu Bakar رَضِيَ اللهُ عَنْهُ seraya berkata: "Wahai Abu Bakar, sesungguhnya Rosulullohّ صَلَّى الله عليه وسلم sedang ditahan (untuk dijamu), sedang waktu shalat telah tiba, bagaimana jika engkau menjadi imam bagi orang - orang ? " Abu Bakar menjawab: "Ya jika engkau menghendaki demikian." Maka Bilal pun mengumandangkan Iqamah shalat, lalu Abu Bakar meju kedepan, dan setelah itu berakbir yang diikuti oleh para makmum. Selanjutnya, Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم atang dengan berjalan di sela -sela shaf (barisan), lantas beliau berdiri pada shaf pertama. Kemudian orang - orang bertepuk tangan tetapi Abu Bakar tidak menoleh di dalam shalatnya itu. SEelah orang - orang ramai bertepuk tagan, maka dia menoleh dan dia melihat ada Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم . Maka beliau memberi isyarat kepadanya agar meneruskan shalatnya, tetapi ABu Bakar رَضِيَ اللهُ عَنْهُ mengangkat tangannya sambil memanjatkan pujian kepada Alloh dan melangkah mundur sehingga dia berdiri dalam barisan. Lantas Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم maju untuk mengimami orang - orang . Setelah selesai shalat, beliau menghadap kepada para Sahabat seraya berkata : "Hai sekalian manusia, mengapa ketika tadi terjadi sesuatu di dalam shalat, kalian bertepuk tangan ? Sesungguhnya bertepuk tangan adalah untuk kaum wanita. Barangsiapa yang mengalami sesuatu di dalam shalatnya, maka hendaklah dia mengucapkan: "SUBHAANALLAAH"(Maha Suci Alloh). Sesungguhnya hal itu tidak didengar oleh seseorang ketika ia mengucapkan : "SUBHAANALLAAH" melainkan pasti dia akan menoleh. Wahai Abu Bakar, apa yang menghalangimu untuk terus mengimami orang-orang pada saat aku membei isyarat lepadamu ? "Maka ABu Bakar menjawab: "Yidak sepantasnya bagi anak Abu Quhafah (ABu Bakar) untuk mengimami orang - orang di hadapan Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم

Pengesahan Hadits :

Diriwayatan oleh Al Bukhari (II/167-Fat-h) dan Muslim (421) , Muttafaq 'ALaih

Kandungan Hadits :

1. Hendaknya bertindak cepat dalam mengadakan perdamaian di antara kau muslimin guna meghindari hal buruk serta menjaga agar tidak terjadi perpecahan di kalangan mereka.
2. Kewajiban pemimpin untuk menangani berbagai kepentingan rakyatnya, serta memantau keadaan mereka serta mengawasi sendiri keadaan mereka.
3. Keutamaan Abu Bakar رَضِيَ اللهُ عَنْهُ , kaum muslmin (masa Sahabat) telah mengetahui keutamaan tersebut baginya.
4. Diperbolehkan shalat dengan dua Imam, dimana yang satu menggantikan yang lainnya.
5. Diperbolehkan bagi orang yang lebih utama untuk bermakmum kepada orang yang mempunya keutamaan lebih rendah darinya. Oleh karena itu, Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم bersabda :"Wahai Abu Bakar, apa yang menghalangimu untuk mengimami orang -orang pada saat aku memberi isyarat kpadamu ?"
6. Tawadlu' (Rendah Hati)nya Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم dan juga para Sahabat beliau صَلَّى الله عليه وسلم .
7. DIperbolehkan mengakhirkan shalat dari awal waktunya.
8. Bersegera mengerjakan shalat itu lebih baik darpada menunggu imam rawatib yang biasa mengimami.
9. Diperbolehkan berjalan di barisan (Shaf) karena adanya suatu alasan.
10. DIperbolehkan menggeser imam menjadi makmum.
11. Jika mengalami sesuatu hal atau lupa, maka kaum wanita mengingatkan imam dengan cara memberi Tashfi (tepukan) sedangkan kaum laki - laki dengan Tasbih mengucapkan "Subhaanallaah"
12. Menoleh pada saat sedang shalat jika untuk keperluan , tidak akan berpengaruh pada shalat (tidak membatalkan shalat). Dan hal itu jelas pada penolehan yang dilakukan oleh ABu Bakar.
13. Diperbolehkan melakukan beberapa gerakan secara berturut - turut jika untuk kepentingan ertentu, dan hal itu terlihat pada apa yang dilakukan ABu Bakar ketika berjalan mundur (ke shaf).
14. erbicara kepada orang yang sedang shalat dalam bentuk isyarat adalah lebih baik daripada dengan kata - kata. Sebagaiman Rosululloh telah memberikan isyarat kepada Abu Bakar

Oleh : Ustdz Abu Abdul Aziz Muhtarom
Kitab Bahjatun Nadzhirin, Syarah KItab Riyadhus Shalihin
Karya Syaikh Salim bin ‘Ied AL Hilali
Tempat : Masjid Raya Bintaro Sektor Satu,





Bahjatun Nadzhirin Hadits ke 244 dan 245

Bahjatun Nadzhirin Hadits ke 244 dan 245 Bab MEMENUHI KEBUTUHAN KAUM MUSLIMIN


Sesi Pembahasan Hadits




Sesi Tanya Jawab



244. Dari Ibnu Umar رَضِيَ اللهُ عَنْهُ bahwa Rosululloh صَلَّى الله عليه وسلم telah bersabda :"Seseorang muslim itu Saudara bagi muslim lainnya, dia tidak boleh mendzhalimidan menyerahkannya (kepada musuh). Barangsiapa yang memperhatikan kepentingan Saudaranya itu, maka Alloh akan selalu memperhatikan kepentingannya. Barangsiapa yang meringankan satu kesulitan dari seorang muslim, maka Alloh akan meringankan satu dari beberapa kesulitannya pada hari kiamat. Dan barangsiapa menutupi aib seorang muslim, maka Alloh akan menutupi aibnya kelak pada hari Kiamat" (Muttafaq alaih)Pengesahan Hadits :Diriwayatkan oleh Al Bukhari (V/97-fath-h) dan Muslim (2580)

Kandungan Hadits :

1. Kaum muslimin adalah Saudara yang saling mencintai. mereka bersekutu dan salig tolong -menolong, yang sebagian mereka menjadi penyempurna bagi sebagian ang lainnya agar bangunan benar - benar kokoh dan saling memperkuat.

2. Usaha untuk memenuhi kebutuhan kaum muslimin dan menghilangkan kesulitan mereka adalah sebuah ibadah yang mndekatkan diri seseorang kepada Alloh dan menjadi sebab dipenuhinya kebutuhan seorang hamba dan menghilankan kesulitan dan kegelisahan dari dirinya.

3. Larangan Mendzhalimin seorang muslim dan membiarkannya berada di tangan orang - orang yang dzhalim dan para pendukungnya

4. Seorang muslim berkewajiban menolong Saudaranya dan menghindarkan dirinya dari kedzhaliman serta tidak membiarkannya untuk diserang oleh musuhnya


245. Dan dari Abu Hurairah رَضِيَ اللهُ عَنْهُ ,dari Nabi صَلَّى الله عليه وسلم ,beliau bersabda : "Barangsiapa menghilangkan satu dari beberapa kesulitan dunia yang diderita oleh seorang mukmin, maka kelak pada hari Kiamat Alloh akan menghilangkan satu dari beberapa kesulitan ahirat yang dideritanya. Barangsiapa yang memudahkan orang yang sedang berada dalam kesulitan , maka Alloh akan memudahkannya baik di dunia maupun akhirat. Barangsiapa menutup (aib) seorang muslim, maka Alloh akan menutupi (aib)nya baik di dunia maupun di akhirat. Dan Alloh akan selalu menolong hamba-NYA selama hamba itu menolong Saudaranya. Barangsiapa menempuh sebuah jalan untuk menuntut ilmu, maka Alloh akan memudahkan baginya jalan menuju ke Surga. Dan tidaklah orang-orang berkumpul pada dalah satu dari rumah-rumah Alloh ,sedang mereka membaca kitab Alloh dan mempelajarnya diantara mereka, melainkan akan turun ketenangan kepada mereka serta diliputi oleh rahmat, mereka akan dikelilingi oleh para malaikat, dan Alloh akan menyebut-nyebut mereka kepada mereka yang berada disisi-NYA. barangsiapa yang diperlambat oleh amal perbuatannya, amak dia tidak akan dapat empercepat oleh nasab(keturunannya) (maksutnya : Orang yang sedikit amalnya tidak akan dapat mencapai kemuliaan orang2 yang banyak amalnya meskipun dia keturunan orang mulia")
Pengesahan Hadits :Diriwayatkan oleh Muslim (2699)

Kandungan Hadits :

1. memberikan pertolongan kepada orang yang sedang kesusahan dan menghilangkan kesulitan merupakan salah satu bentuk pendekatan diri kepada Alloh sekaligus sebagai salah satu sebab rahmat Alloh kepada Hamba-NYA pada hari Kiamat.

2. Disunnahkan untuk memeberikan kemudahan kepada orang yang dalam kesulitan. Di dalamnya terdapat keutamaan pinjaman yang baik (memberi pinjaman tanpa riba) diantara kaum muslimin

3. Pemberian bantuan oleh seorang muslim kepada Saudara muslim lainnya merupakan salah satu jalan diberinya pertolongan oleh Alloh kepadanya.

4. Kesungguhan dalam mencari Ilmu Syar'i bisa mengantarkan kepada keridhaan ALloh dan karenanya kita bisa masuk SUrga, InsyaALloh.

5. Sebaik-baik ilmu adalah memberikan perhatian penuh kepada Kitab Alloh , membaca dan membacakan, belajar dan mengajarkan , memahami dan merenungkannya.

6. kebahagiaan abadi itu diperoleh dengan mengerjakan amal kebaikan dan bukan dengan kekayaan dan keturunan.

Guru kami (Syaikh ALbani) mengatakan " berkumpul untuk membaca Al Qur'an dengan satu suara , tidak dicakup oleh maksut hadits ini, karena hal itu mengandung bid'ah , yang tidak pernah ada pada masa kaum Salaf, sebagaimana yang ditetapkan Imam As Syathibi dalam kitab "Al I'tisham" dan perbuatan itu (membaca AL Qur'an bersama dengan satu suara) telah diingkari ole Imam Malik dan lainnya, sebagaimana disebutkan dalam kitab "At Tibyaan", karya An Nawawi.

Oleh : Ustdz Abu Abdul Aziz Muhtarom
Kitab Bahjatun Nadzhirin, Syarah KItab Riyadhus Shalihin
Karya Syaikh Salim bin ‘Ied AL Hilali
Tempat : Masjid Raya Bintaro Sektor Satu,





Apa itu MasjidAssunnah.blogspot.com

ALhamdulillah, telah lounching blog sederhana www.masjidassunnah.blogspot.com . blog ini merupakan unofficial blog dari Masjid Assunnah Bintaro, Jakarta Selatan.

Melalui blog ini, insyaAlloh kita bersama - sama membantu Dakwah Muslim/muslimah yang bermanhaj Salaf dalam menegakkan Dienul Islam sesuai dengan Al Qur'an dan Assunnah (Hadits) menurut pemahaman para Salafusshalih (InsyaAlloh).

di blog ini InsyaAlloh akan diposting File - file Kajian (baik itu hasil rekaman maupun lainnya), Software, kitab - kitab (dalam bentuk epaper maupun ebook) serta materi lainnyya.


karena keterbatasan, maka diharapkan partisipasi antum sekalian yang sering ikut kajian secara rutin (dimanapun) untuk membagi file kajian yang telah antum rekam , ataupun file lainnya seperti kajian rutin bahasa arab, kajian rutin kitab, Daurah dll. Sehingga kita bisa berbagi dengan Saudara Muslim lainnya.

Sebelumnya telah diposting, file Kajian Kitab Bahjatun Nadzhirin (Kitab Syarah Riyadhus Shalihin, Karya Imam An Nawawi) yang merupakan buah karya Syaikh Salim 'Ied Al Hillali. Kajian ini merupakan kajian rutin setiap hari ahad setelah Maghrib di Masjid Raya Bintaro sektor 9, Jakarta Selatan. InsyaAlloh menyusul yang lainya.

Apabila antun sekalian mempunyai file - file tersebut dan ingin membaginya ke Saudara lainnya, maka antum bisa mengirim email atau yahoo messanger ke masjid.assunnah[at]yahoo[dot]com. File yang akan dikirim harus berisikan materi yang bermanhajkan Salaf serta mempunyai ijin dari pemiliknya.

Al Qur'an Flash Player


















Bulan Ramdhan telah berlalu, sekarang kita menginjak bulan Syawal. APabila dalam bulan Ramadhan kita memperbanyak amalan - amalan ibadah maka setalah bulan Ramadhan berakhir seyogyanya kita tetap mempertahankan bahkan meningkatkan amal perbuatan kita.
Salah satu amal perbuatan yang perlu kita lakukan secara rutin adalah membaca Al Qur'an. ALhamdulillah, kini telah hadir sebuah aplikasi Al Qur'an berbentuk Flash player. Aplikasi ini sangat bermanfaat disaat kita didepan Komputer dan lupa membawa Al Qur'an . Di Dalam APlikasi ini menggunakan musyaf Utsmani, yang lebih menarik adalah terdapat hukum - hukum Tadjwid dll yang dikemas bagus dengan berbagai warna serta petunjuk hukum -hukumnya.

bagi antum yang berminat bisa download disini

Bahjatun Nadzhirin Hadits ke 172

Hadits 172

Bab Tentang Orang Yang Membuat Suatu Sunnah (Kebiasaan) Baik atau Buruk



Sesi Pembahasan Hadits



Sesi Tanya Jawab



Dari Ibnu Mas’ud رَضِيَ اللهُ عَنْهُ , bahwa Nabi صَلَّى الله عليه وسلم bersabda : “ Tidak satu jiwa pun yang terbunuh dengan penganiayaan melainkan putera Nabi Adam yang pertama mendapatan bagian dosa dari penumpahana darah itu. Sebab , dia adalah orang yang pertama kali melakukan pembunuhan.” (muttafaqun ‘alaih)

Pengesahan Hadits :

Diriwayatkan oleh Al Bukhari (III/150 fath) dan Muslim (1677)

Kandungan Hadits :

  1. Pemicu, pemberi motivasi dan penyeru suatu perbuatan mempunyai posisi yang sama dalam penerimaan pahala dan siksaan, dan mungkin tanggung jawabnya berlipat ganda.
  2. Pembunuhan itu bermacam – macam, ada yang dilakukan secara dzhalim, ada juga yang dilakukan dengan cara yang benar dan adil, misalnya hal-hal yang diperbolehkan syar’I seperti penerapan qishash, yaitu jiwa dibayar dengan jiwa selama keluarganya tidak memberi maaf, juga penimpaan hukuman rajam bagi pezina yang telah menikah, murtad, pelaku homo seksual, baik subjeknya atau yang menjadi objeknya, orang yang mencampuri binatang dan lain-lainnya.


Oleh : Ustdz Abu Abdul Aziz Muhtarom

Kitab Bahjatun Nadzhirin, Syarah KItab Riyadhus Shalihin

Karya Syaikh Salim bin ‘Ied AL Hilali

Tempat : Masjid Raya Bintaro Sektor Satu,